JAKARTA, Batik Air meminta maaf terkait penumpang protes karena penyejuk udara ( AC ) kurang berfungsi saat pesawat akan lepas landas.
Permintaan maaf Maskapai penerbangan Batik Air disampaikan Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis, Rabu (12/4).
Danang menjelaskan, keluhan penumpang karena AC pesawat kurang terasa dingin dan lampu sempat padam seketika yang terjadi pada situasi dimaksud disebabkan oleh ground power unit (GPU) yang tidak bekerja secara maksimal (ground power issue).
Pesawat tersebut dengan nomor penerbangan ID-7283 rute Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia (KUL), tujuan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK) pada Senin (10/4/2023).
"Pesawat Boeing 737-800NG registrasi PK-LBS dalam kondisi prima dan aman dioperasikan dan masalah itu terjadi karena ground power unit yang tak bekerja maksimal". ujar Danang
Menurutnya, ground power issue adalah gangguan yang terjadi pada pasokan daya listrik yang diberikan pada pesawat melalui GPU saat pesawat sedang parkir di darat. Kendala bisa berupa ketidakmampuan GPU memberikan pasokan listrik yang cukup pada pesawat, atau terjadi indikasi kegagalan pada sistem kelistrikan yang menyebabkan pasokan daya listrik terganggu.
"GPU disediakan oleh pihak ketiga yang bekerja sama dengan Batik Air di Kuala Lumpur". katanya.
Ia menambahkan, GPU merupakan alat yang terpisah dari pesawat. Alat ini berada di area parkir. GPU inilah yang memasok listrik di dalam pesawat untuk menghidupkan sistem listrik pesawat, seperti penerangan, pendingin udara (AC), sistem avionik dan lain sebagainya.
GPU dikendalikan operator ground handling. Bukan oleh awak pesawat.
"Batik Air dan mitra ground segera merespons masalah tersebut agar pesawat bisa beroperi kembali" pungkas Danang.(hy)